7 Fakta Kulit Sebagai Organ Tubuh Manusia yang Terbesar
Jangan pernah meremehkan organ kulit. Selain memengaruhi penampilan seseorang, organ tubuh manusia yang terbesar ini memiliki banyak fungsi penting, seperti melindungi tubuh dari benda asing dan menjaga kestabilan suhu tubuh. Karena peranannya itulah, maka kulit harus dijaga dengan baik.
Jika direntangkan, kulit pada tubuh laki-laki dewasa dengan berat badan 68 kilogram, bisa mencapai 1,7 meter persegi dengan berat 4 kilogram. Kulit paling tipis terdapat di kelopak mata, sedangkan kulit paling tebal pada telapak kaki. Meski tebalnya hanya beberapa milimeter, namun ternyata kulit terdiri dari berlapis-lapis jaringan yang memiliki karakteristik dan fungsinya masing-masing.
Fakta tentang Kulit Manusia
Berikut ini adalah ketujuh fakta tentang kulit yang perlu kita ketahui, yaitu:
- Kulit adalah pelindung tubuh. Kulit akan melindungi saraf, tulang, otot, pembuluh darah, dan semua organ tubuh manusia bagian dalam. Kulit juga mencegah zat dan mikroogranisme berbahaya memasuki tubuh.
- Kulit turut berperan dalam menjaga suhu tubuh. Kulit memiliki banyak saraf sensorik yang dapat mengirim sinyal listrik ke otak ketika mendapat rangsangan suhu dan sentuhan. Misalnya, ketika merasa kedinginan atau kepanasan, tubuh akan menyesuaikan diri dengan menjauhi sumber panas atau dingin tersebut. Selain itu, kulit juga mengatur suhu tubuh dengan cara mencegah keluarnya cairan tubuh lewat pori-pori kulit.
- Masalah kulit yang paling sering terjadi. Jerawat adalah salah satu gangguan pada kulit yang paling umum. Hampir setiap orang pernah memiliki jerawat. Umumnya jerawat mulai muncul pada usia pubertas, namun bisa terus berlangsung pada usia 20-50 tahun pada sebagian orang. Penyakit kulit lain yang juga sering terjadi yakni dermatitis, eksim, keriput, dan biduran.
- Lapisan kulit. Kulit terdiri dari tiga lapisan, yaitu epidermis, dermis, dan subkutis. Epidermis sebagai lapisan terluar dan paling tipis, yang melindungi tubuh dari lingkungan luar. Lapisan kedua adalah dermis, yang terdiri dari pembuluh darah, folikel rambut, serabut kolagen, dan kelenjar minyak, serta bertanggungjawab jika timbul keriput pada kulit. Lapisan kulit selanjutnya adalah subkutis, yaitu lapisan lemak tubuh. Di sini terdapat kelenjar keringat, lemak, serta jaringan penyambung. Lapisan ini akan menjaga organ internal dan mempertahankan tubuh agar tetap hangat.
- Pembentuk warna kulit. Warna kulit ditentukan oleh melanin. Setiap orang memiliki jumlah sel yang sama untuk memproduksi melanin di bagian kulit paling atas, yaitu epidermis. Namun, jumlah melanin yang dihasilkan berbeda-beda pada setiap orang. Semakin banyak melanin yang dihasilkan, maka warna kulit akan semakin gelap.
- Pengelupasan dan regenerasi kulit. Pengelupasan sel kulit mati secara alami terjadi setiap hari, dan lapisan kulit akan diperbarui setiap 28 hari. Jika ingin mengangkat sel kulit mati hingga tuntas, dapat digunakan bahan khusus untuk membantu pengelupasan kulit dengan optimal.
- Rambut dan kuku adalah bagian dari kulit. Rambut sebenarnya merupakan bentuk lain dari kulit yang tumbuh di seluruh permukaan tubuh, kecuali bibir, telapak tangan, dan kaki. Rambut halus yang ada di seluruh tubuh akan menghangatkan dan melindungi kulit. Rambut pada kepala menjaga tubuh tetap hangat dan berfungsi sebagai pelindung kepala. Sementara rambut telinga, hidung, dan sekitar mata bermanfaat untuk melindungi dari debu dan partikel kecil. Alis dan bulu mata akan melindungi mata dari partikel dan cahaya yang berlebihan.
Tidak banyak yang mengetahui jika kuku juga termasuk bentuk lain dari kulit. Kuku dengan tekstur keras akan melindungi permukaan yang sensitif, yaitu di ujung jari kaki dan tangan. Selain melindungi dari cedera, kuku juga dapat membantu jari untuk lebih mudah mengambil benda yang berukuran kecil.
Penting untuk merawat kesehatan kulit sebagai organ tubuh manusia yang terbesar, guna menjaga penampilan sekaligus mengoptimalkan fungsi kulit. Sebaiknya konsultasikan pada dokter spesialis kulit, jika terdapat keluhan atau gangguan pada kulit Anda.
Ditinjau oleh: dr. Kevin Adrian
Tidak ada komentar:
Write komentar