Tes alergi dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, termasuk tes pada kulit. Tes alergi pada kulit yang banyak dipraktikkan, yaitu tes tusuk kulit, tes tempel, dan tes injeksi.
Pada tes alergi tersebut, dokter akan melakukan pengetesan dengan menggunakan beberapa zat alergen pada kulit.  Seperti tungau debu, serbuk sari, bulu binatang, obat-obatan tertentu, serangga, lateks, dan juga makanan tertentu yang diduga menjadi pemicu alergi.
Ini Penjelasan tentang Tes Alergi pada Kulit - Alodokter
Gejala-gejala alergi yang biasa ditemui, seperti gatal pada mata, hidung, tenggorokan, dan kulit. Selain itu gejala alergi juga bisa berupa hidung meler, biduran, mata berair, batuk, eksim, anafilaksis, kram perut atau diare.
Sebelum dilakukannya tes kulit, dokter atau tim medis akan menanyakan terlebih dulu mengenai tempat Anda tinggal, bekerja, kebiasaan yang dilakukan termasuk makanan yang dikonsumsi, gaya hidup yang dijalani dan juga riwayat penyakit.  Kemudian, diperlukan waktu sekitar 20-40 menit untuk melakukan tes alergi pada kulit.
Setelah mendapatkan jawaban dari pasien, berikut beberapa jenis tes alergi pada kulit yang dapat dilakukan :
  • Tes tusuk kulit
Tes tusuk kulit dilakukan untuk mengetahui apakah Anda mengalami alergi terhadap beberapa alergen sekaligus seperti: serbuk sari, jamur, bulu hewan, tungau ataupun makanan. Pada orang dewasa, tes tusuk kulit dilakukan pada bagian lengan bawah, sedang pada anak, dilakukan pada bagian punggung atas. Tes ini tidak akan memicu rasa nyeri, karena jarum yang ditusukkan nyaris tidak menembus permukaan kulit. Hanya saja, perasaan tidak nyaman akan dirasakan sebentar saat tes ini dilakukan.
Sebelum tes dilakukan, tim medis akan membersihkan lebih dulu bagian lengan bawah atau punggung agar lebih steril. Setelahnya, barulah tim medis menyuntik dan memberikan zat alergen yang dicurigai pada area tersebut. Hasilnya akan diperoleh dalam waktu 15-20 menit, ditandai dengan pembengkakan ataupun gatal. Jika hal itu terjadi, berarti Anda positif mengalami alergi terhadap zat alergen tersebut. Jika tidak, maka berarti Anda tidak alergi terhadap zat alergen yang ditusukkan.
  • Tes tempel
Pengujian tes tempel kulit dengan menggunakan patch atau koyo, dilakukan untuk mengetahui zat tertentu yang menyebabkan iritasi kulit atau dermatitis kontak. Pada tes ini tidak ada penggunaan jarum suntik, tetapi koyo yang telah diberikan zat alergen. Koyo tersebut akan ditempelkan pada bagian lengan. Dalam tes ini, kulit akan terpapar dengan 20-30 ekstrak zat alergen, termasuk lateks, obat-obatan, wewangian, pengawet, pewarna rambut, logam dan resin.
Untuk pengujian tes ini, diperlukan waktu setidaknya 48 jam. Jika kemudian, terjadi iritasi pada area koyo ditempelkan, berarti Anda mengalami alergi terhadap zat tersebut. Adapun yang harus diingat adalah ketika sedang melakukan tes ini, disarankan untuk menghindari mandi atau aktivitas yang menyebabkan tubuh berkeringat.
  • Tes injeksi kulit
Tes ini mungkin akan dianjurkan untuk Anda yang merasa alergi terhadap racun serangga atau penisilin.Tes injeksi kulit atau intradermal ini dilakukan dengan menyuntikkan sejumlah larutan alergen ke dalam kulit. Adapun tes ini bisa dilakukan jika tes tusuk kulit tidak menunjukkan alergi, namun, masih dicurigai bahwa zat alergen yang diberikan menjadi penyebab dari alergi tersebut. Tes ini lebih sensitif jika dibandingkan dengan uji tusuk.
Tes alergi pada kulit berupa tes tusuk kulit, tes injeksi kulit, tes tempel kulit bisa menjadi pilihan untuk mengetahui alergi yang diderita. Jika Anda merasa gatal, nyeri dan bengkak setelah tes alergi, kompres dingin dengan es yang dibalut handuk tipis atau bisa juga dengan mengoleskan krim steroid.