Polusi udara dapat menyebabkan kerusakan kulit. Beberapa contoh dampak polusi pada kulit yakni penuaan dini dan iritasi kulit hingga kanker kulit. Tingkat paparan dan berapa lama Anda terpapar oleh polusi tersebut memberikan dampak kerusakan yang berbeda-beda pada kulit Anda.
Kulit merupakan organ terbesar tubuh yang memiliki fungsi utama sebagai pelindung tubuh dari benda asing, seperti radiasi ultraviolet, bahan kimia, dan kuman. Anda mungkin berpikir bahwa kulit hanya terpapar oleh benda asing dan zat berbahaya saat sedang berada di luar ruangan atau di lingkungan kerja. Meski benar begitu, paparan dari zat berbahaya juga bisa muncul saat Anda berada di rumah ketika melakukan kegiatan sehari-hari.
Sadari Efek Polusi bagi Kulit - Alodokter

Polusi dari Lingkungan Luar

Banyaknya asap dari kendaraan bermotor, rokok, atau pabrik, membuat udara mengandung beragam polutan yang menyebabkan timbulnya polusi udara. Biasanya, polusi udara tersebut mengandung setidaknya enam macam polutan, yaitu karbon monoksida, timbal, oksida nitrogen, ozone, partikel polusi atau partikulat, dan oksida belerang.
Polusi udara telah terbukti dapat menimbulkan gejala penyakit pernapasan dan gangguan fungsi paru-paru, menyebabkan penyakit stroke, asma, dan juga kematian dini.
Selain berdampak pada kesehatan tubuh, polusi juga memiliki dampak bagi kulit Anda. Polusi bisa memicu timbulnya kanker kulit, karena kulit dapat menyerap beragam polutan yang ada di udara.
Tidak hanya itu, udara yang tercemar setidaknya dapat menyebabkan penuaan dini pada kulit; memperburuk penyakit kulit seperti eksim, psoriasis, dan jerawat; dapat merusak DNA pada sel kulit; mengganggu kemampuan kulit untuk menghasilkan kolagen; dapat mengaktifkan molekul tertentu yang menyebabkan timbulnya bintik hitam atau pigmentasi kulit; serta menyebabkan kulit menjadi kekeringan. Lingkungan sekitar tempat tinggal juga kerap memengaruhi kesehatan dan penampilan kulit Anda.

Polusi yang Berasal dari Rumah

Jika Anda berpikiran polusi udara hanya ada di luar ruangan, sepertinya Anda keliru. Karena polusi udara bisa saja hadir di dalam rumah Anda. Polusi udara di dalam rumah bisa sama buruknya, atau justru lebih buruk dibandingkan di luar.
Polusi yang berada di dalam rumah Anda setidaknya berasal dari jamur, serbuk sari dari tanaman, produk rumah tangga, pestisida, gas seperti radon dan karbon monoksida, serta bahan yang digunakan di gedung seperti asbes dan juga timbal.
Berikut ini adalah beberapa hal berbahaya lainnya yang mungkin ada di dalam rumah Anda, di antaranya:
  • Bau perabotan atau barang-barang bangunan yang biasanya kita sebut sebagai “bau barang baru”. Biasanya memang menghilang dalam waktu beberapa minggu, tapi emisi yang ditimbulkannya dapat menjadi polusi di rumah selama bertahun-tahun.
  • Senyawa organik volatil, termasuk formaldehida, yang berasal dari produk pembersih serta produk berbahan kayu dan plastik.
  • Zat ozon dari mesin printer dan fotokopi.
  • Asbestos dalam gedung atau bangunan tua.
  • Serat kecil dari perabot yang terbang ke udara tiap kali Anda menyapu.
  • Asap knalpot dari jalanan yang masuk ke dalam rumah.
  • Ventilasi buruk yang mengakibatkan tidak cukupnya udara segar di dalam rumah, atau penyaringan udara yang buruk.
  • Asap rokok (jika ada anggota keluarga Anda yang merokok).

Cara Merawat Kulit dari Polusi

Cara-cara sederhana, namun penting, yang bisa kita lakukan untuk mengurangi dampak kerusakan kulit akibat polusi.
  • Rajin Membersihkan KulitMenghindari polusi bisa dikatakan sangatlah mustahil, oleh karena itu, Anda senantiasa harus berusaha meminimalkan dampak yang diakibatkan polusi terhadap kulit Anda. Bantu kulit dengan cara selalu membersihkannya. Cuci muka setiap hari dengan sabun yang lembut di kulit. Luruhkan sel-sel kulit mati agar kulit bisa membentuk lapisan baru dengan cara melakukan scrubbing (pastikan Anda tidak menggunakan produk yang membuat kulit semakin kering), dan selalu aplikasikan pelembap.
  • Jangan merokokMerokok menyebabkan kulit keriput, timbulnya kerutan pada wajah, kelopak mata menjadi kendur, pewarnaan kulit menjadi tidak merata, kulit menjadi kasar dan kering. Hindari asap rokok sebisa mungkin karena asap rokok dapat merusak struktur kulit Anda.
  • Gunakan Tabir SuryaKombinasi polusi udara dan cahaya ultraviolet (UV) dapat melipatgandakan dampak buruk radiasi UV pada kulit. Oleh sebab itu, gunakan tabir surya dengan SPF minimal 15 atau lebih. Kulit Anda membutuhkan perlindungan sinar UV untuk membantu mengurangi risiko kanker kulit dan tanda-tanda penuaan dini. Anda bisa memilih tabir surya yang mengandung zinc atau titanium dioxide yang dapat menghalangi penyerapan sinar ultraviolet pada kulit.
  • Asupan antioksidan
    Guna mencegah penuaan dini akibat polusi, Anda juga disarankan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung antioksidan. Karena antioksidan dipercaya dapat melindungi tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh molekul berbahaya yang disebut radikal bebas. Sumber antioksidan terbaik adalah buah dan sayuran. Beberapa sumber antioksidan antara lain anggur merah, teh, kiwi, brokoli, tomat, mangga, jeruk, wortel, kacang-kacangan, bayam,asparagus, blueberry, serta sayuran hijau.
Polusi memang sulit dihindari, baik di ruangan terbuka maupun tertutup. Anda tidak akan pernah terlindungi sepenuhnya dari polusi. Kulit Anda adalah organ pertama yang terpajan semua zat berbahaya tersebut. Oleh karena itu, usahakan untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan tempat Anda tinggal dan bekerja, melakukan perawatan kulit, dan tak lupa mengonsumsi makanan sehat yang kaya akan kandungan antioksidan. Jika polusi udara berdampak buruk bagi kesehatan dan juga kulit Anda, segera konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.