Tips Mudah Atasi Kulit Terbakar Matahari di Rumah
Kulit terbakar matahari atau yang umumnya dikenal dengan sunburn merupakan kondisi yang disebabkan karena paparan sinar UV yang berlebih. Kondisi ini membuat kulit mengalami kerusakan, seperti menjadi gatal, terasa hangat, kemerahan, dan terasa sakit. Selain itu, kulit terbakar matahari yang kuat dan berulang dapat menjadi faktor risiko terjadinya kanker kulit.
Kondisi ini dapat menyebabkan kulit mengelupas setelah beberapa hari dan kemudian membaik dan sembuh setelah satu minggu. Agar tidak berlarut-larut, atasi masalah kulit terbakar matahari dengan menggunakan bahan-bahan yang tersedia di rumah seperti di bawah ini.

- Handuk DinginHal pertama yang dapat Anda lakukan di rumah untuk mengatasi kulit terbakar matahari adalah dengan mengompres bagian tersebut dengan menggunakan handuk dingin.
- Berendam dengan Bahan-bahan AlamiSelain menggunakan handuk dingin, Anda juga dapat berendam dengan beberapa bahan alami yang dapat Anda temukan di rumah. Misalnya berendam dengan campuran oatmeal untuk mengurangi rasa gatal pada kulit yang terbakar. Berendam dengan campuran cuka apel dan air untuk mengembalikan keseimbangan pH kulit dan mempercepat penyembuhan. Sedangkan untuk menghilangkan kemerahan dan iritasi, Anda bisa berendam dengan campuran baking soda dan air. Selain itu, Anda juga dapat menggunakan campuran minyak esensial chamomile atau lavender untuk mengurangi rasa sakit dan perih pada bagian kulit.
- Kompres dengan Susu, Yogurt, atau TehRendam atau basahi kain bersih dengan susu, yogurt, atau teh, lalu tempelkan pada bagian kulit yang terbakar matahari. Kompres ini akan menghasilkan lapisan protein yang dapat membantu meringankan rasa tidak nyaman atau perih pada kulit.
- Pastikan Anda Terhidrasi dengan BaikPanas dan berkeringat dapat membuat Anda dan kulit Anda dehidrasi. Oleh karena itu, pastikan Anda minum cukup air mineral, atau bisa juga minuman berenergi dan jus untuk menggantikan cairan tubuh, jadi kulit yang terbakar matahari juga dapat segera membaik.
- Gunakan Sayuran di DapurTimun memiliki zat antioksidan dan anti nyeri yang dapat berguna ketika kulit anda terbakar matahari. Dinginkan timun, kemudian haluskan dengan blender dan oleskan di kulit yang terbakar matahari. Selain itu, kentang yang telah direbus kemudian ditumbuk halus dan didinginkan juga dapat menjadi pilihan anda untuk mengurangi nyeri dan mempercepat penyembuhan.
Cegah Kulit Terbakar Matahari dengan Cara Ini
Kulit terbakar matahari sungguh tidak nyaman, bukan? Nah, agar tidak terulang lagi, lakukanlah beberapa cara pencegahan berikut ini:
- Gunakan pelindung matahariUntuk melindungi kulit dari sengatan matahari, Anda memerlukan krim pelindung matahari atau tabir surya. Gunakan krim pelindung matahari dengan SPF 15 atau lebih untuk mencegah kulit terbakar sinar matahari. Gunakan 30 menit sebelum terkena sinar matahari dan sebelum anda beraktivitas jika kulit anda pernah atau berisiko terbakar matahari. Ulangi penggunaan jika Anda berkeringat atau saat kulit terkena air. Meski Anda memakai produk yang tahan air, lapisan tabir surya tetap akan terkikis oleh handuk atau keringat.
- Hindari paparan langsung matahariAnda dapat menggunakan topi dengan tepian yang cukup lebar. Sehingga dapat melindungi bagian wajah, leher, dan telinga Anda. Pilih juga pakaian dengan lengan panjang maupun bawahan panjang. Selain itu, Anda juga dapat menggunakan pakaian yang memiliki UPF, atau faktor perlindungan ultraviolet, sehingga kulit Anda dapat benar-benar terhindar dari efek sinar matahari.
- Gunakan kacamata hitamSelain menggunakan tabir surya dan menghindari paparan langsung dari sinar matahari, Anda juga perlu menggunakan kacamata hitam yang memiliki perlindungan sinar UV. Agar bagian wajah atau sekitar mata dapat terhindar dari sinar matahari, dan efek sinar UV tidak mengenai mata Anda.
Jangan biarkan kulit terbakar matahari mengganggu kenyamanan Anda dalam beraktivitas. Lakukanlah beberapa cara di atas untuk mengatasinya. Jangan ragu untuk mengonsultasikan pada dokter jika kulit Anda melepuh, mengalami pembengkakan, dan tidak kunjung membaik.
Ditinjau oleh: dr. Marianti
Tidak ada komentar:
Write komentar