Pemutih kulit banyak dicari orang, terutama wanita berkulit gelap yang ingin kulitnya lebih cerah. Padahal, tidak jarang produk pemutih kulit ini mengandung bahan yang justru membahayakan kesehatan.
Warna kulit sebenarnya ditentukan oleh jumlah melanin pada kulit. Orang berkulit gelap berarti memiliki lebih banyak melanin, yaitu pigmen yang diproduksi melanosit. Kadar melanin pada tiap orang diturunkan secara genetis. Selain itu, produksi melanin juga dipengaruhi hormon, paparan bahan kimia, kerusakan kulit, dan paparan sinar matahari. Meski demikian, banyak orang yang ingin merekayasa produksi melanin ini agar kulitnya tampak lebih cerah.
Berbagai Cara Memutihkan Kulit dan Risiko Pemutih Kulit - Alodokter
Pemutih kulit bekerja dengan mengurangi pigmen bernama melanin pada kulit. Selain digunakan untuk memutihkan kulit, sebagian orang menggunakan produk pemutih untuk menangani bekas jerawat, bintik-bintik pada kulit, serta kulit belang atau berbeda warna.
Pemutihan kulit ini umumnya terdiri dari beragam teknik seperti perawatan laser, krim pemutih kulit, ataupun peeling kimia. Laser bekerja dengan mengangkat lapisan luar atau sel kulit rusak yang memproduksi melanin. Tetapi biaya, durasi, dan hasil yang didapatkan dapat berbeda-beda antara satu orang dengan yang lain, tergantung kondisi tiap orang. Krim anestesi mungkin diperlukan karena prosedur pemutihan kulit dapat menimbulkan sensasi rasa seperti tersengat atau tercubit.
Sementara, krim pemutih kulit yang diresepkan dokter biasanya mengandung kortikosteroid atau hidrokinon, atau keduanya. Di Amerika serikat, dermatologis dapat meresepkan produk pemutih kulit mengandung hidrokinon antara 4–6 %, sedangkan produk yang beredar di pasaran maksimal mengandung hidrokinon 2%.  Produk pemutih lain dapat mengandung asam retinoid, dan bahan alami seperti asam kojik. Ada juga produk pemutih kulit alternatif yang diklaim mengandung bahan-bahan alami. Tetapi, tidak ada jaminan produk ini mendatangkan hasil.
Produk ini umumnya digunakan sekali atau dua kali sehari dengan tangan yang bersih, tapi tidak untuk dioleskan di area sekitar mata, hidung, dan mulut. Selain itu, tabir surya wajib dioleskan untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari.

Risiko Gelap di Balik Pemutih Kulit

Krim pemutih kulit merupakan produk yang banyak digunakan karena gampang ditemukan dan mudah dilakukan sendiri di rumah. Sayangnya, produk pemutih ini mengandung risiko tertentu, terutama jika tidak digunakan sesuai aturan pakai. Meski penggunaannya sudah dilarang, tetapi tidak menutup kemungkinan terdapat produk yang masih menggunakan bahan berbahaya seperti merkuri.
Efek samping yang mungkin timbul dari pemakaian krim pemutih kulit dengan bahan berbahaya antara lain adalah:
  • Kulit gatal dan terkelupas.
  • Terasa terbakar dan menyengat.
  • Kulit membengkak dan merah akibat peradangan dan iritasi.
  • Waspadai pemutih kulit mengandung merkuri bila ingin menggunakan produk bleaching kulit yang dapat dibeli tanpa resep di toko obat, karena bahan aktif yang dikandungnya. Bahan ini dapat menyebabkan gangguan ginjal, saraf, dan kejiwaan.
  • Ibu hamil yang menggunakan produk berbahan merkuri bahkan juga dapat ikut membahayakan janin yang dikandungnya.
  • Penipisan kulit, terbentuknya jaringan parut, pembuluh darah yang nampak pada kulit, kulit yang berubah warna menjadi lebih cerah atau justru lebih gelap.
  • Steroid berisiko menyebabkan infeksi kulit, jerawat, dan  luka yang sulit sembuh. Pemakaian steroid dalam jangka panjang juga berisiko memicu penuaan dini, bahkan risiko kanker kulit akibat paparan sinar matahari.
  • Hidrokinon dapat menyebabkan okronosis atau perubahan warna kulit yang permanen dan tidak diinginkan.
Jika Anda mengidap kondisi kesehatan tertentu, pemutihan kulit juga dapat membawa risiko lebih tinggi. Hindari pemakaian jika tidak tercantum angka jumlah kandungan bahan-bahan di dalamnya pada kemasan. Waspadai juga nama lain merkuri seperti calomel, mercuric, mercurous, mercurio.
Pada intinya, selain membutuhkan waktu, pemutihan kulit juga berbiaya tinggi, mengandung risiko efek samping serta komplikasi, dan hasilnya tidak bisa diprediksi. Bila anda memiliki keinginan untuk memutihkan kulit, diskusikan dengan dokter tentang pilihan cara terbaik yang aman sesuai dengan kondisi kesehatan Anda. Di samping itu, lebih baik untuk memiliki kulit sehat dan menjaganya dengan pola makan baik, istirahat cukup, dan olahraga teratur.